Profil Kandidat Vaksin Pertama Covid19

Vaksin Covid19 generasi pertama untuk nampaknya akan muncul seperti yang diharapkan, di awal 2021. Sebuah tanda yang terlihat dari dokumentasi awal WHO berjudul Landscape calon Covid-19 vaksin. Dalam dokumen yang dipublikasikan pada 10 Agustus, 2020, ada enam pengembang yang memasuki fase ketiga uji klinis vaksin Covid 19.

Sinovac, salah satu dari enam pengembang besar, fase ketiga vaksin uji klinis coronavirus di Indonesia. ramuan injeksi acara Sinovac vaksin 1.620 relawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Selasa (11/8) kemarin, dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi Presiden menyatakan optimismenya untuk tahap ketiga uji klinis vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dapat diselesaikan dalam waktu enam bulan. Jika ini terjadi, vaksin Sinovac ramuan dapat diproduksi pada awal 2021.
Di Indonesia, vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac akan diproduksi oleh Biofarma. Menurut Presiden Jokowi, perusahaan farmasi memiliki kapasitas produksi vaksin terhadap virus vaksin corona 250 juta per tahun.
Mengutip dokumen WHO, Sinovac mengembangkan vaksin dilemahkan Covid 19 dengan platform. Ini adalah cara yang agak populer dalam pengembangan vaksin. Dalam metode ini, para ilmuwan akan menonaktifkan virus dengan proses pemanasan, atau penggunaan bahan kimia seperti formalin.
Meskipun lebih aktif, virus masih menunjukkan struktur protein, yang masih sistem kekebalan tubuh manusia terdeteksi sebagai sel asing. Berdasarkan deteksi, tubuh manusia akan bereaksi dengan sistem kekebalan tubuh terhadap virus.
Vaksin, mengembangkan cara untuk menonaktifkan virus biasanya harus diberikan dalam dosis ganda. Mengutip dokumentasi WHO lagi, Sinovac mengatakan vaksin akan dikembangkan dengan dosis dua kali. Penyuntikan kedua vaksin dilakukan pada hari ke-14 sejak suntikan pertama.
Pada vaksin Developer terhadap virus enam corona memasuki fase ketiga uji klinis, ada tiga pengembang menggunakan tidak aktif. Semua China. Selain itu Sinovac, dua nama berikut ini Wuhan Institute of Produk Biologi dan Beijing Institute of Produk Biologi. Kedua lembaga juga dalam kemitraan dengan Sinopharm, perusahaan farmasi milik negara di Cina.
Tiga vaksin virus pengembang corona lainnya sudah dalam tahap uji klinis ketiga adalah Universitas Oxford, Astra Zeneca, Moderna Institut Nasional Alergi dan Penyakit Infeksi (NIAID) dan Biontech, Fosun Pharma dan Pfizer.
Dua kelompok pengembang menggunakan platform yang terakhir alias ribonukleat asam ribonukleat acid (RNA). Sementara platform Oxford dan Astra Zeneca menggunakan virus corona virus vektor non-replikatif dalam pengembangan vaksin.

Gresikbaik.com
Keranjang Belanja
Home
Account
0
Tas
Pesanan
Scroll to Top