Kepopuleran suatu produk atau karya, dapat dimanfaatkan dengan membuat celah-celah menguntungkan. Unsur atau elemen dalam karya tersebut pun dalam seketika menjamur dimana-mana. Misalkan pakaian yang dipakai, mendadak bertebaran dijual dan dimiliki orang.
Tapi bagaimana jika dimanfaatkan dengan membuat tayangan, yang hampir serupa. Apakah ini lumrah sebatas adaptasi dan terinspirasi?. Atau justru meniru dengan memanfaatkan sensasi?. Untuk membahasnya, Tifanny Raytama berdialog dengan Ranny Rastati, Peneliti Pusat Riset Masyarakat dan Budaya Badan Riset Dan Inovasi Nasional atau BRIN, melalui sambungan zoom dalam program CNN Connected.
Go to Source
Author: CNN Indonesia