Di rumah sederhana berbilik bambu inilah Mak Umih dan Rosita tinggal. Letak yang jauh dari pusat kota, membuat Mak Umih sulit untuk mendapatkan akses kesehatan. Ros yang bekerja sebagai pembuat anyaman, dengan penghasilan yang tak seberapa. Kerap kali menjadi hambatan untuk bisa membawa Mak Umih ke Puskesmas bahkan Rumah Sakit. Belum lagi Ros juga harus menghidupi kedua anaknya dan memenuhi kebutuhan Mak Umih. Dari kisah Ros dan Mak Umih saya belajar bahwa seseorang tak bisa memilih cobaan hidup. Tapi kita bisa memilih untuk terus berjalan di tengah kerikil besar yang menghadang dan keluar sebagai pemenang.
Go to Source
Author: CNN Indonesia